4.17.2009

Never Ending Study

"
Apa yang kita rasakan jika dipanggil "bodoh" oleh orang lain? Sedih, kesal, marah, dan mungkin saja kita akan protes. Tidak ada orang yang suka dikata-katai bodoh. Sayangnya, kenapa sering kali kata bodoh ini meluncur dari mulut kita dengan ringannya?

Kata bodoh ini adalah kata yang tidak enak untuk didengar. Bodoh dalam arti tidak tahu apa-apa memang sangat menyedihkan. Orang yang tidak tahu apa-apa seringkali dijadikan bulan-bulanan oleh orang yang tahu lebih banyak. Makin sedikit pengetahuan, makin pahit hidup ini. Tanpa pengetahuan, tangan dan kaki akan terbelenggu, tidak bisa bergerak kemana-mana. Cakrawala berpikir akan sempit. Orang yang tidak berpengetahuan mungkin saja belum tahu akan janji Allah, sehingga dia enggan mencari dan menambah ilmu.

Makin sedikit pengetahuan, makin pahit hidup ini karena tak banyak masalah yang bisa diselesaikan. Oleh karena itu jika ingin sukses ingatlah janji Allah bahwa Allah akan mengangkat beberapa derajat, orang yang berilmu. "....Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajad" (QS Al Mujadilah(58) : 11).

Yang lebih mengesankan lagi, ilmu adalah jalan menuju kebahagiaan. Kita bisa mencapai apapun dengan ilmu. Barang siapa yang menginginkan dunia, maka wajiblah baginya untuk membekali dirinya dengan ilmu. Barang siapa yang menginginkan akhirat, maka wajib baginya untuk mencari ilmu. Barang siapa yang menginginkan dunia dan akhirat, maka wajib baginya untuk mencari ilmu.

Ingin sukses di dunia, akhirat dan keduanya, maka kita harus benar-benar mencintai ilmu. Caranya, mempelajarinya dan sekaligus mengamalkannya. Jika kita ingin tahu sejauh mana tingkat kesuksesan kita, maka bisa dilihat dari seberapa besar kecintaan kita kepada ilmu.

Orang-orang dari Jepang, Amerika dan Eropa dinilai lebih maju. Mereka mengetahui banyak hal. Rahasianya ternyata ada pada hobi mereka, yaitu suka membaca. Membaca dijadikan aktifitas rutin harian. Mereka wajib membaca buku dan sumber bacaan lain setiap saat. Itulah yang membuat mereka maju beberapa langkah di depan kita--bangsa Indonesia--yang semakin hari malah semakin mundur karena ketidaksukaannya membaca. Saat ini bangsa Indonesia baru sampai pada tahap belajar untuk membaca.

Semuanya akan bisa kita hadapi dengan ilmu. Bagaimana mungkin kita bisa menyikapi segala perubahan tanpa menambah ilmu? Jika kondisi perubahan di sekeliling kita tidak diimbangi dengan pertambahan ilmu, maka yang ada hanyalah emosi dan ketegangan. Maka, jangan heran kalau saat ini banyak orang yang terkena stres, depresi, bahkan ujung-ujungnya menjadi gila. Na'udzubillahi min dzaalik!

Dikutip dari buku "aku bisa!" Manajemen Qolbu untuk melejitkan Potensi karya Abdullah Gymnastiar
.
"

Apa yang kita rasakan jika dipanggil "bodoh" oleh orang lain? Sedih, kesal, marah, dan mungkin saja kita akan protes. Tidak ada orang yang suka dikata-katai bodoh. Sayangnya, kenapa sering kali kata bodoh ini meluncur dari mulut kita dengan ringannya?

Kata bodoh ini adalah kata yang tidak enak untuk didengar. Bodoh dalam arti tidak tahu apa-apa memang sangat menyedihkan. Orang yang tidak tahu apa-apa seringkali dijadikan bulan-bulanan oleh orang yang tahu lebih banyak. Makin sedikit pengetahuan, makin pahit hidup ini. Tanpa pengetahuan, tangan dan kaki akan terbelenggu, tidak bisa bergerak kemana-mana. Cakrawala berpikir akan sempit. Orang yang tidak berpengetahuan mungkin saja belum tahu akan janji Allah, sehingga dia enggan mencari dan menambah ilmu.

Makin sedikit pengetahuan, makin pahit hidup ini karena tak banyak masalah yang bisa diselesaikan. Oleh karena itu jika ingin sukses ingatlah janji Allah bahwa Allah akan mengangkat beberapa derajat, orang yang berilmu. "....Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajad" (QS Al Mujadilah(58) : 11).

Yang lebih mengesankan lagi, ilmu adalah jalan menuju kebahagiaan. Kita bisa mencapai apapun dengan ilmu. Barang siapa yang menginginkan dunia, maka wajiblah baginya untuk membekali dirinya dengan ilmu. Barang siapa yang menginginkan akhirat, maka wajib baginya untuk mencari ilmu. Barang siapa yang menginginkan dunia dan akhirat, maka wajib baginya untuk mencari ilmu.

Ingin sukses di dunia, akhirat dan keduanya, maka kita harus benar-benar mencintai ilmu. Caranya, mempelajarinya dan sekaligus mengamalkannya. Jika kita ingin tahu sejauh mana tingkat kesuksesan kita, maka bisa dilihat dari seberapa besar kecintaan kita kepada ilmu.

Orang-orang dari Jepang, Amerika dan Eropa dinilai lebih maju. Mereka mengetahui banyak hal. Rahasianya ternyata ada pada hobi mereka, yaitu suka membaca. Membaca dijadikan aktifitas rutin harian. Mereka wajib membaca buku dan sumber bacaan lain setiap saat. Itulah yang membuat mereka maju beberapa langkah di depan kita--bangsa Indonesia--yang semakin hari malah semakin mundur karena ketidaksukaannya membaca. Saat ini bangsa Indonesia baru sampai pada tahap belajar untuk membaca.

Semuanya akan bisa kita hadapi dengan ilmu. Bagaimana mungkin kita bisa menyikapi segala perubahan tanpa menambah ilmu? Jika kondisi perubahan di sekeliling kita tidak diimbangi dengan pertambahan ilmu, maka yang ada hanyalah emosi dan ketegangan. Maka, jangan heran kalau saat ini banyak orang yang terkena stres, depresi, bahkan ujung-ujungnya menjadi gila. Na'udzubillahi min dzaalik!

Dikutip dari buku "aku bisa!" Manajemen Qolbu untuk melejitkan Potensi karya Abdullah Gymnastiar
.

0 komentar: